PENDIDIKAN GIZI
SEBAGAI SALAH SATU SARANA PERUBAHAN PERILAKU GIZI PADA REMAJA
Abstrak Pada masa remaja terjadi pertumbuhan cepat kedua,
dimana pertumbuhan cepat pertama terjadi pada masa anak bawah lima tahun
(balita). Pertumbuhan cepat (growth spurt) pada remaja merupakan masa
pertumbuhan cepat dan unik. Hal ini terjadi karena perbedaan pertumbuhan fisik
dan perubahan komposisi tubuh antara remaja laki-laki dan perempuan. Selain
pertumbuhan, remaja juga mengalami perkembangan. Cepatnya perkembangan pada
masa remaja yang berkaitan dengan kematangan fisik dan seksual memberikan
perubahan dalam perkembangan sosial remaja. Dua macam gerak dalam perkembangan
sosial remaja, yaitu gerak memisahkan diri dari orang tua dan gerak mendekati
teman-teman sebaya. Remaja berusaha diterima oleh teman-teman sebaya (peer
group) sehingga perilaku, sikap dan minat teman-teman sebaya terutama terhadap
pemilihan makanan memberikan pengaruh yang lebih besar daripada pengaruh
keluarga. Pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi pada remaja menyebabkan mereka memberikan perhatian besar terhadap
penampilan dirinya. Keinginan untuk tampil dengan postur tubuh yang menarik
menyebabkan remaja membatasi makan. Perubahan kebiasaan makan yang tidak tepat
memungkinkan remaja mengalami gangguan makan dan masalah gizi. Pendidikan gizi
pada remaja merupakan salah satu upaya untuk mendidik remaja berperilaku sesuai
kaidah-kaidah gizi.
1.Status Gizi Remaja
Status gizi merupakan keadaan tubuh seseorang atau
sekelompok orang akibat dari konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi
makanan. Dengan menilai status gizi seseorang atau sekelompok orang, maka dapat
diketahui apakah seseorang atau sekelompok orang tersebut status gizinya baik
atau tidak baik (Riyadi 2001). Remaja putri yang telah mengalami haid lebih
rentan terhadap anemia dibanding yang belum mendapat haid. Asupan makanan yang
tidak cukup pada remaja putri tidak dapat menyediakan cukup zat gizi untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Kekurangan zat gizi mikro pada remaja dapat
berdampak negatif pada proses pertumbuhan dan kematangan organ-organ
reproduksi. Kegagalan mencapai status gizi dan kesehatan yang optimal akan
berdampak pada status gizi dan kesehatan saat ini dan juga berdampak pada
status gizi generasi penerus.
2.Masalah Makan
Masalah makan yang
dihadapi remaja dapat diketahui dari masalah atau gangguan yang dihadapi pada
waktu makan. Masalah makan merupakan gangguan makan yang berasal dari dalam
diri atau diluar diri remaja (Rees 2000). Keinginan untuk tampil cantik, tidak
puas dengan bentuk tubuh memicu terjadinya masalah makan. Gangguan ini dapat
berupa hilangnya nafsu makan atau nafsu makan yang tidak terkontrol sehingga
makan berlebihan
3. Body Image
Body image adalah
persepsi terhadap penampilan fisik yang dihubungkan dengan aspek gambaran tubuh
(Heinberg & Thompson 1996). Body image berhubungan dengan perasaan,
gambaran dan perilaku individu yang berhubungan dengan tubuh mereka.