CSE

Loading

Selasa, 07 Januari 2014

PENDIDIKAN GIZI SEBAGAI SALAH SATU SARANA PERUBAHAN PERILAKU GIZI PADA REMAJA
Abstrak Pada masa remaja terjadi pertumbuhan cepat kedua, dimana pertumbuhan cepat pertama terjadi pada masa anak bawah lima tahun (balita). Pertumbuhan cepat (growth spurt) pada remaja merupakan masa pertumbuhan cepat dan unik. Hal ini terjadi karena perbedaan pertumbuhan fisik dan perubahan komposisi tubuh antara remaja laki-laki dan perempuan. Selain pertumbuhan, remaja juga mengalami perkembangan. Cepatnya perkembangan pada masa remaja yang berkaitan dengan kematangan fisik dan seksual memberikan perubahan dalam perkembangan sosial remaja. Dua macam gerak dalam perkembangan sosial remaja, yaitu gerak memisahkan diri dari orang tua dan gerak mendekati teman-teman sebaya. Remaja berusaha diterima oleh teman-teman sebaya (peer group) sehingga perilaku, sikap dan minat teman-teman sebaya terutama terhadap pemilihan makanan memberikan pengaruh yang lebih besar daripada pengaruh keluarga.  Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada remaja menyebabkan mereka memberikan perhatian besar terhadap penampilan dirinya. Keinginan untuk tampil dengan postur tubuh yang menarik menyebabkan remaja membatasi makan. Perubahan kebiasaan makan yang tidak tepat memungkinkan remaja mengalami gangguan makan dan masalah gizi. Pendidikan gizi pada remaja merupakan salah satu upaya untuk mendidik remaja berperilaku sesuai kaidah-kaidah gizi.
1.Status Gizi Remaja
Status gizi merupakan keadaan tubuh seseorang atau sekelompok orang akibat dari konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi makanan. Dengan menilai status gizi seseorang atau sekelompok orang, maka dapat diketahui apakah seseorang atau sekelompok orang tersebut status gizinya baik atau tidak baik (Riyadi 2001). Remaja putri yang telah mengalami haid lebih rentan terhadap anemia dibanding yang belum mendapat haid. Asupan makanan yang tidak cukup pada remaja putri tidak dapat menyediakan cukup zat gizi untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kekurangan zat gizi mikro pada remaja dapat berdampak negatif pada proses pertumbuhan dan kematangan organ-organ reproduksi. Kegagalan mencapai status gizi dan kesehatan yang optimal akan berdampak pada status gizi dan kesehatan saat ini dan juga berdampak pada status gizi generasi penerus. 
2.Masalah Makan
 Masalah makan yang dihadapi remaja dapat diketahui dari masalah atau gangguan yang dihadapi pada waktu makan. Masalah makan merupakan gangguan makan yang berasal dari dalam diri atau diluar diri remaja (Rees 2000). Keinginan untuk tampil cantik, tidak puas dengan bentuk tubuh memicu terjadinya masalah makan. Gangguan ini dapat berupa hilangnya nafsu makan atau nafsu makan yang tidak terkontrol sehingga makan berlebihan
 3. Body Image 

 Body image adalah persepsi terhadap penampilan fisik yang dihubungkan dengan aspek gambaran tubuh (Heinberg & Thompson 1996). Body image berhubungan dengan perasaan, gambaran dan perilaku individu yang berhubungan dengan tubuh mereka.

kelanjutannya klik disini ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar